Latest Posts

Ada apa, sih, di Lokasi Shooting "Rumah Pengabdi Setan"?

By 17:55 , , , , , , , , ,

Pangalengan 2017



Assalamu 'alaykum, hallo semuanya!

Berhubung liburan natal kemaren lumayan panjang selama 4 (empat) hari, saya dan teman-teman memutuskan untuk menghabiskan liburan tersebut dengan bepergian ke daerah Bandung dan sekitarnya. Kami berangkat pada hari Minggu, 24 Desember 2017 dan pulang keesokan harinya Senin, 25 Desember 2017. Kami gak bisa lama-lama dan lagipula liburan dua hari satu malam tersebut sudah sangat membuat kita semua puas.


* * *


Berawal dari kebingungan kami akan berlibur ke mana liburan panjang kali ini, pada akhirnya Dayu mengabarkan saya dan adik saya (Farisah) bahwa kami akan jalan-jalan ke Bandung. Dayu pun mengingatkan untuk membawa sleeping bag dan matras karena kami akan berkemah nantinya. Wooowwwww, sontak saya senang sekali. Akhirnya bisa merasakan camping ceria (dadakan) tanpa persiapan apapun. Terakhir berkemah "ceria" itu saat SD saat pramuka. Selebihnya berkemah benaran di gunung.


Jakarta - Kabupaten Bandung

Bertolak dari Jakarta pukul 09.30 WIB, dengan keadaan lalu lintas yang cukup padat dan mungkin bisa dikategorikan macet di daerah Cikampek (selalu macet kalau sudah liburan), akhinya kami tiba di daerah kabupaten Bandung sekitar jam setengah empat sore. Destinasi pertama yang kami datangi adalah lokasi shooting "Rumah Pengabdi Setan" yang berada di daerah perkebunan teh Pangalengan. Sesungguhnya, kami gak ada rencana ke sini, lho! Tujuan kami hanyalah pergi ke Ranca Upas untuk berkemah ria dan ke tempat wisata lainnya di Ciwidey.

Siang itu di Tol arah Bandung, Dicky, teman kami menawarkan kepada kami apakah kami setuju untuk pergi jalan-jalan ke lokasi shooting-nya Pengabdi Setan alias "rumah Ibu" di Pangalengan? Sontak, kamipun menyetujui dengan balasan kalimat "terserah, ikut yang ngendarain aja".




Perkebunan Teh, Pangalengan

Menjelang sore, kamipun sudah tiba di daerah Kabupaten Bandung. Saat itu, kami tetap ingin  menyempatkan perjalanan kami ke lokasi tersebut. Lokasi itu berada di daerah perkebunan teh PTPN VIII, yang mana di Kabupaten Bandung ini, kebun teh sangatlah banyak dan luas sekali. Persis di daerah Puncak, Bogor.

Mobil melaju sesekali pelan sesekali kencang. Kami bergantian turun untuk bertanya keakuratan di mana rumah itu berada. Semakin masuk ke area pegunungan yang penuh dengan kebun teh, jalannya pun semakin kecil dan sepi. Terlihat sesekali keberadaan pasangan muda-mudi yang "menjalin kasih" duduk di motor di pinggir jalan sepanjang jalan ini, memandangi hamparan kebun teh bersamaan dengan canda mereka. Semoga mereka baik-baik saja.


"Ooohh, masih lurus terus, Teh. Nanti Teteh ikutin jalan ini aja! Ada persimpangan, ambil yang jalan lurus, ya, Teh! Ada plang nya, kok, jelas", ungkap gadis yang ada di pinggir jalan tersebut.


Mengikuti informasi dari gadis tersebut, kami pun dengan awasnya memerhatikan setiap keadaan jalan yang ada. Hari semakin sore, untungnya belum jelas. Ada satu pertanyaan yang saya lontarkan kepada gadis itu tadi, "Tapi aman, kan, ya? Rame, gak, yang dateng? Takutnya sepi, hehe". Dia pun menjawab kalau "Rumah Pengabdi Setan" sudah menjadi tempat wisata, dan buka hingga malam. Selain itu ramai pengunjung, jadinya tidak akan sepi. Lega rasanya!




Lokasi Rumah Pengabdi Setan, Pangalengan

Sesampainya kami berlima di lokasi, ternyata area yang dijadikan lokasi shooting tersebut tidaklah se-menyeramkan itu. Persis di depan lokasi rumah terdapat area yang di jadikan seperti pasar malam dan ada tempat wisata kolam renang air panas. Sangat ramai di seberang sana. Di sini, juga tidak kalah ramainya. Banyak kendaraan berlalu lalang, namun tidak macet akibat keramaian dari dua tempat wisata ini. Syukurlah, termyata ramai sekali di sini!

Jika teman-teman tiba di area wisata "Rumah Pengabdi Setan", teman-teman akan menemukan sebuah rumah yang pertama kali teman-teman datangi. Sayangnya, itu bukanlah rumah yang di maksud. Saya dan teman-teman sempat terkelabui oleh rumah tersebut. Banyak juga orang-orang yang menyangka bahwa itu adalah rumahnya.


Berdiri bangunan tua dengan aura "mistis"-nya di belakang sana. Ohhh, ternyata itu rumah yang di maksud. Kami harus berjalan sedikit (jauh) ke belakang sana dengan melewati hutan-hutan kecil (mungkin ini adalah spot yang dijadikan kuburan. Ingat, kan?). Banyak anjing berkeliaran di sini.


Setelah berjalan tidak sampai lima menit walau benar bentuknya sepeti hutan dan bebukitan kecil yang tumbuh akan pohon-pohon yang menjulang, akhirnya kami tiba di rumah itu. Saya senang sekali berjalan-jalan di area ini. Sangat sejuk dan asri. Sebelumnya, kami harus membayar Rp 10.000,-/orang sebagai biaya masuk ke tempat itu.






* * *


Jika dilihat dari dekat, rumah ini sebenarnya enak sekali dengan gaya "jadul" seperti rumah Belanda. Saya bilang "seperti", yaa. Pertama kali yang akan teman-teman lihat adalah ruang tamu yang cukup luas kemudian ke arah kanan akan bertemu dengan tangga menuju ke lantai dua. Apabila lurus terus, teman-teman akan menuju sumur tua yang sangat gelap dan menyeramkan. Tapi memang nyeremin banget, sih! Aura tidak enaknya terasa dan di sana terasa sekali udara yang dingin dan lembab.

Lanjut ke lantai atas, persis di depan tangga terdapat kamar Ibu. Ternyata, saat saya masuk, kamar ini tidaklah seluas yang ada di film. Kamarnya juga tidak semenyeramkan itu. Mungkin karena ramai pengunjung kali, ya?

Saya di Kamar Ibu


Dayu dan Farisah

Setelah melihat-lihat kamar Ibu, kami pun beranjak ke kamar Tony, di seberang kamar Ibu ini. Kamar Tony juga luas, dan dari kamar ini, kita bisa melihat pemandangan kebun teh yang ada di belakang rumah ini. Lucunya, saya dan teman-teman menjadikan kamar Tony dan Kamar Ibu sebagai "studio foto" dadakan, dan modelnya, yaaa, kami ini. Oiah, kayu-kayu di bagian atas kamar Tony ini terbuka. Terkesan horror menengok ke loteng di atap kamar Tony. Takut kalau-kalau ada yang mengintip dari atas, hehe.


Sudah puas untuk berfoto-foto di kamar Tony, kaki ini akhirnya melangkah turun menuju lantai bawah, tepatnya ke arah sumur tua untuk melihat-lihat seperti apa di dalam sana. Terlihat seorang guide yang sedang menginformasikan sesuatu dengan seorang ibu (pengunjung), lalu ada banyak pengunjung yang ikut mendengarkan obrolan mereka termasuk saya dan Dayu, menjadikan guide ini akhirnya berbicara kepada kami semua. Bukan lagi menjelaskan sesuatu hanya ke ibu tersebut.


Bapak itu bilang bahwa mas sutradara sebelumnya pernah menginap di rumah ini selama kurang lebihnya tiga hari untuk mendapatkan "ilham" (omongan bapaknya) saat pembuatan film nanti. Sebenarnya, banyak yang saya dengar dari bapak itu. Namun, saya tidak akan menulisnya di sini karena itu privasi dari mas sutradara dan film itu sendiri. Tidak ada hak saya untuk berkata apapun tentang itu semua.



* * *

Berfoto Ria di Kebun Teh

Hari di luar semakin sore dan semakin sejuk saja. Kami memutuskan untuk keluar dari rumah ini dan pergi ke area belakang rumah, tepatnya ke kebun teh. Do you know where Pak Haji's house is? Di film, sih, harus pakai motor dulu atau jalan agak jauh untuk bisa ke rumah pak haji dari rumah ibu. Nyatanya, rumah pak haji berdampingan dengan rumah ibu, lho! Yaa, namanya juga film, hehe.

Angin berhembus membawa kami menikmati pemandangan kebun teh yang teramat luas nun asri. Seperti biasa, kegilaan kami pada potret-memotret ini mendorong kami untuk berpose ala-ala selebram yang sedang berada di alam.

Dayu dan Farisah




Farisah dan Saya (Farah)


Suara qori telah terdengar, tanda adzan maghrib sebentar lagi akan dikumandangkan. Sekonyong-konyong kami bergegas ke mobil untuk melanjutkan perjalanan kami ke tempat berikutnya di Ranca Upas. Suasana tempat wisata "Rumah Pengabdi Setan" hingga menjelang maghrib pun masih ramai pengunjung. Bahkan, saat kami ingin meninggalkan tempat ini, banyak pengunjung yang membawa "pasukan"-nya lengkap tak tanggung-tanggung.
















Catatan: semua foto adalah hasil fotografi dari Dariel. Namun, saya me-copyright-kan atas nama saya dengan maksud untuk menandai foto dengan sebuah nama, agar sewaktu-waktu tidak ada orang yang mengambil foto tersebut. Fotofragernya Dariel, ya!










* * *



You Might Also Like

1 comments

  1. What are the best bonuses in casinos with slots? - Lo-Go
    Find out which online Wholesale air jordan 15 shoes casino has the discount jordans store best slots to play and how to claim the best welcome bonuses! Learn how to 포커 고수 claim the casino welcome bonus 룰렛 in 바카라 사이트

    ReplyDelete