Persiapan ke Dieng (Wonosobo) || Perjalanan yang Tak Terduga
Yapp yaaapp, LIBURAN!
Siapa sih yang gak senang sama hal yang satu ini, semua orang pasti suka dan menginginkan masa-masa liburan datang. Eiiitss, tapi ada juga lho yang gak suka liburan dan justru menghabiskan sisa harinya malah di depan tv, tidur, atau malah melanjutkan pekerjaannya.
Siapa sih yang gak senang sama hal yang satu ini, semua orang pasti suka dan menginginkan masa-masa liburan datang. Eiiitss, tapi ada juga lho yang gak suka liburan dan justru menghabiskan sisa harinya malah di depan tv, tidur, atau malah melanjutkan pekerjaannya.
Yes, holiday or vacation. Sometimes, kita harus melipir sejenak di tengah aktifitas kita yang padat dan dari “kegundahan” diri ini hahaha (curcol). Untuk memanjakan dan membahagiakan diri, saya memilih untuk berlibur ke Jawa Tengah selama 5 (lima) hari, hanya sendiri - tanpa siapapun. Yes, you’re right! I'll go with nobody. Just I am! It is called Solo Traveler.
Naaahh, lalu seperti apa ceritanya solo travelling saya? Let’s check it out!
* * *
Singkat cerita saya punya rencana dibulan Oktober lalu untuk menemani Fina, sahabat saya dari Pare (Kampung Inggris), untuk tes IELTS di Semarang (saat itu kita pilih waktu dari tanggal 02 s.d. 07 Desember 2015 karena Fina memilih tes ditanggal 05 Desember 2015). Kami sudah pesan tiket kereta (dibawah ini):
Yeah, namanya juga hidup, pasti ada aja kendalanya hahaha. Pada akhirnya kami gak jadi pergi ke Semarang karena Fina diterima kerja di CNN Indonesia bagian Field Producer yang nantinya sebagai reporter juga. Yowess, akhirnya kami mengurungkan niat liburan ke Semarang (Saya sih sebenernya yang agak keciwi beut because I’m really, really, really excited BEUUUT!!! Tapi yasudahlah, itu artinya Allah mungkin belum mengizinkan saya dan Fina bersenang-senang ke Semarang (mungkin akan ada hal buruk atau hal yang tidak baik di sana, isn’t it?)
Selepas dari “gak jadi” nya kita ke Semarang, akhirnya saya putar otak dan tetep kekeuh untuk bisa liburan dibulan Desember. Entah mengapa, saya lagi haus banget liburan. Terakhir jalan-jalan panjang itu bulan Maret ke Yogyakarta bersama teman kuliah S1 saya dulu (Natya, Ina, dan Inggrid). Tuh! Lama juga, kan? Memang benar-benar butuh liburan yang agak panjang, nih!
Berhubung saya masih punya cita-cita S2 di ITB mengambil prodi Magister Panasbumi yang mengsyaratkan ada nilai TOEFL ITP, pada saat itu saya mencoba mencari-cari tempat tes ITP. Teman saya, Chiko dan Boy merekomendasikan tes di SPEC Purwokerto. Jadilah saya tanpa pikir panjang mencoba mendaftar disana 2 minggu sebelum tes dimulai (Sabtu, 19 Desember 2015).
Seketika saya langsung mencari tiket kereta api untuk tanggal 17 Desember 2015 hari Kamis. Sengaja saya memilih hari Kamis, karena setidaknya saya masih punya waktu belajar dan istirahat selama 2 hari sebelum tes hari-H. Saya mendapatkan tiket keberangkatan dengan jadwal:
Saya memilih Kutojaya Utara karena yaaa hanya ini yang murah dan cepat waktu perjalanannya (jadi gak ngabisin waktu di jalan). Tadinya mau milih Serayu Pagi, tetapi weleeehh luuammaaaaa buanget bisa 12 jam lebih dan kereta ini melewati jalur selatan Jawa, jadi kayaknya itu yang bikin lama. Sementara Kutojaya Utara melewati jalur utara (pantura). Jadi, bisa kebayangkan cepetnya (bukan cepet kecepatan keretanya tapi waktu perjalanan) hehehe.
Nahh saking semuanya sudah final (mulai dari transportasi dan penginapan) a.k.a fix berangkat dan saking excited-nya pergi, saya puas-puasin berselancar di google mencari kawasan wisata sekitar Purwokerto. Yap, KAWASAN WISATA!!! Hihihi. Daaaaaaaaan, akhirnya terseponahhlah saya dengan DIENG PLATEAU. Aaaaaaaahh, saat itu saya benar-benar total banget mencari sumber informasi dari segara penjuru blogger yang baik hati yang menaruh pengalamannya di blog, dan tentunya saya juga membuka-buka tag-an instagram mengenai Dieng kemudian search gambar di google agar suasana berpetualang sebelum ke medan perang Dieng semakin terasa hahahaha.
Benar-benar liburan yang tak terduga. Saya merencakan kepergian saya yang sudah mantap ini mulai dari tanggal 17 s.d. 22 Desember 2015.
- Kereta Ekonomi Kutojaya Utara: Rp 80.000
Catatan:
Oiah, saya itu selalu menyimpan semua bukti kertas-kertas apapun, atau selalu mencatat pemasukan dan pengeluaran selama liburan. Jadi, kalaupun ada yang hilang-hilang dikit, at least tau uangnya habis karena sudah digunakan untuk hal apa.
Regards,
FarahRZ
0 comments